Wednesday, June 13, 2012

Belajar Tidak Mengenal Usia

Belajar tidaklah mengenal usia, baik belajar di pendidikan formal maupun non formal,
belajar/mencari ilmu pun harus di niatkan dengan hati yang bersih agar ilmu yang di peroleh bisa bermanfaat untuk diri maupun orang lain, karena pada hakekatnya ilmu juga merupakan titipan-Nya yang dengan ilmu itu agar seseorang tidaklah sombong/takabur,ujub,dengki dan lain sebagainya namun dengan ilmu tersebut agar seseorang rendah hati/tawadhu,bijaksana,bersyukur, karena menyadari bahwa ilmu itu atau apapun juga hanyalah titipan-Nya yang kapanpun bisa diambil oleh-Nya kapanpun Dia mau.
belajar ialah bukan pada saat merasa tahu tapi karena belum bisa, belajar pada hakekatnya adalah mampu menemukan makna baru, sedangkan kalau baru tingkat memahami, itu namanya baru sampai hanya tingkat menghafal. seorang pembelajar sejati, mampu memaknai bahwa pendidikan itu bisa dimana saja dan kapan saja ia bisa belajar. sesungguhnya samudera di dunia ini sangatlah luas untuk diselami. Hujan-hujan ilmu pengetahuan juga senantiasa mengucur deras dari langit hikmah.Embun-embun petunjuk dapat senantiasa dinikmati setiap harinya untuk menghilangkan kegersangan pikiran kita.Cahaya-cahaya ilmu tersedia tanpa batas buat menerangi kegelapangan pemahaman kita.Setiap manusia punya kesempatan yang sama untuk menjadi pembelajar sejati. pembelajar yang dapat mengobati kerinduannya akan ilmu pengetahuan. pembelajar yang menyenangi proses dan upaya meningkatkan kwalitas diri. memperbanyak mencari tahu tentang apa saja yg belum diketahuinya. memiliki semangat pantang menyerah sebelum ilmu yang diingini dikuasai, bersabar jalani proses-prosesnya serta rendah hati dalam menjalani/menuntut ilmu. meskipun yang menyampaikan ilmu kepadanya seorang anak muda usia. pembelajar sejati belajar dari siapa saja dan dimanapun.
5 jenis sikap seseorang yang mendapat suatu pelajarn, bagaikan 5 macam jenis gelas:

1. Gelas pertama adalah gelas yang tertutup
   karena tertutup gelas ini tidak dapat di isi dengan apapun, gelas ini menggambarkan sikap seseorang
   yang tidak mau menerima apapun kata-kata dari siapapun. orang ini menganggap ajaran orang lain
   adlah salah, meskipun ia tak tahu apa yang benar, ia tak mau menimbang & merenungkan kata-kata
   orang lain.

2.Gelas kedua adalah yang sudah penuh berisi air. karena itu tidak dapat di isi dengan apapun, gelas ini
   menggambarkan sikap seseorang yang mau mendengar, tetapi  karena di dalam dirinya sudah ada  ajaran yg dia percaya pasti benar, maka ajaran yg baru tak bisa masuk. ajaran yg dia dengar ini menghalangi dirinya tuk mau menimbang & merenungikan kata-kata dari orang lain. bahkan ketika belajar apapun tidak pernah merasa mendapatkan apa-apa maka kerugian triple yang akan di dapatkan
 diantaranya rugi biaya, waktu dan pemahaman baru.

3. Gelas ketiga adalah gelas yang pecah, krn itu meskipun dapat di isi, gelas ini tak bisa menampung air
    yang di tuangkan ke dalamnya, gelas ini menggambarkan seseorang yg tidak mampu mencerna ajaran
    karena meskipun dia ini mau mendengar, merenungkan ajaran yg diterima, ada halangan kekotoran
    batin yg membuat dirinya tak mampu memahami ajaran, entah itu halangan fisik atau mental.

4. Gelas ke empat adalah gelas yg berisi kotoran, krn itu apapun yg di tuangkan ke dalam gelas ini akan
    menjadi kotor, gelas ini menggambarkan seseorangn yg punya sikap dan pikir negatif terhadap semua
    hal,  bila orang ini bertemu dengan yg lebih pandai, ia akan menjadi iri, kalau yg bertemu dengan yg
    lebih bodoh, ia akan menghina, klau bertemu dengan yg setara ia menganggapnya sebagai pesaing.

5. Gelas ke lima adalah gelas kosong yang bisa di isi oleh berbagai macam pengetahuan & ini
    merupakan sikap seseorang yg ideal untuk belajar.

   Ya Rabb.. malam telah sunyi sepi
    terjaga ku seorang diri
    berikanlah ilmu yg bermanfaat
    agar hamba/kami selamat dunia akhirat

   

No comments:

Post a Comment